Jumat, 13 November 2015

INTROPEKSI DIRI LEBIH PENTING SEBELUM MEMUTUSKAN

Introspeksi diri atau koreksi diri seseorang diperlukan dalam kehidupan setiap orang selama manusia hidup didunia ini. Introspeksi diri atau koreksi diri diperlukan karena terkadang kita sebagai manusia seringkali terperangkap dalam berbagai tindakan yang tidak dapat membuat perubahan dalam kehidupan sosial. Bahkan introspeksi diri juga secara pribadi tak terlepas dari kebiasaan dan perlakuan hidup kita sendiri.

Tindakan emosional tak akan membuat perubahan dalam kehidupan sosial maupun pada diri kita masing-masing. Tetapi perubahan terjadi, jika kita sendiri menyadari dengan perbuatan kita sebelumnya dan selalu mengoreksi semuanya secara radikal sepanjang hidup ini.

Dipertimbangkan bagi setiap orang adalah siapa diri kita sebenarnya sebagai manusia yang mempunyai akal budi dengan kebijaksanaan yang dasyat untuk membedakan yang baik dan buruk dalam perjuangan hidup kita bersama. Manusia mempunyai akal budi dan kebijaksanaan yang berakhlak dari Maha Pencipta kepada tiap-tiap orang, agar kehidupan orang- orang tersebut, dinikmati dengan suasa yang aman dan damai.

Jika kita merasa terintrospeksi dengan perbuatan-perbuatan kita sepanjang ini, menandakan introspeksi diri secara pribadi dalam kehidupan diprosesi melalui spritualitas. Terbentuknya, ispritualitas didalam diri maka kita sudah berubah dari diri kita masing-masing. Perubahan terjadi dalam kehidupan seseorang ataupun dalam kehidupan komunitas, berawal dari “Introspeksi diri”. Dan untuk mencapai suatu tujuan tentunya, memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang harus dipatuhi dan ditaati pada kebenaran dalam sepanjang hidup akan berjalan.

Bertindak adalah suatu tanda-tanda atau gerakan-gerakan emosional yang ditimbul pada seseorang sehingga dirinya sendiri mengambil tindakan untuk melakukan sesuatu yang tak pernah terlihat sebelumya. Tindakan bereaksi pada seseorang berawal dari didalam diri seseorang, sehingga membuat perubahan dalam kehidupan yang lebih signifikan. Bahkan tindakan seseorang itu, tentu ada keuntungan dan kerugian pada dirinya sendiri. Baik dari sisi positif juga dari sisi negatinya. Dari sisi positifnya karena tindakan yang dibuat orang itu merasa untung pada dirinya sendiri. Mungkin sisi negatifnya, karena kemungkinan merasa dirugikan kehidupan orang itu, sendiri. Pilihan ada ditangan diri kita masing-masing semantara hidup didunia ini.

Dalam kehidupan ini, kita mengalami kegagalan, tantangan, dan cobaan sebagai bagian dari kehidupan kita masing-masing. Oleh karenanya, prinsip hidup dan kekuatan batin diperkuat sepanjang hidup, tanpa terganggunya kondisi dan situasi yang hampir darurat.

Bagian dari kehidupan manusia, hidup ini juga tak terlepas dari pengaruh lingkungan eksternal, sehingga tujuan perjuangan hidup itu, terkadang diabaikan. Penyesalan terjadi karena merasa tertinggal dengan apa yang diajarkan itu, sebagai sesuatu dianggap biasa.  Semestinya, prioritas utama dalam kehidupan adalah Keintiman dengan Kristus, kemudian dilalui dalam proses Pendidikan, serta potensi yang diperoleh selama ini, dapat merealisasikan kepada sesama melalui pengalaman organisasi yang ada.

Kita hidup didunia ini, hanya sementara saja, menurut perkataan konteks Alquran, dan Alkitab yang sering kita renungkan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi sejauh manakah koreksi diri secara pribadi kita sendiri?

Introspeksi diri atau koreksi diri tidak hanya sekedar perkataan atau ungkapan sesaat tetapi juga direnungkan dan dihayati secara mendalam, serta menumbuh kembangkan spritualitas menjadi kekuatan batin sepanjang hidup akan berjalan. Dengan introspeksi diri secara pribadi menantikan penentuan nasib sendiri, dengan prinsip hidup yang bermanfaat pada kemudian hari. 

Salam rindu dari saya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar